Nama : Rini Septika
Kelas : XII IPS/26
I
KNOW YOU SO WELL
Sebagai pelajar bangun
setiap pagi itu keharusan dan rutinitas yang harus dilakukan jika tidak ingin
kekunci didepan gerbang,keliling lapangan sekolah 5 kali dan bakalan dilihatin
dan diketawain sama kakak kelas. Untuk mencegah semua kejadian buruk itu jurus
pamungkasnya ya sikecil ini berbentuk segi empat,berwarna pink,dan selalu ada
disamping tempat tidur rara. Yap this is it Jam waker kesayangan rara yang
selalu siap membangunkan.
Kring kring alarm jam pun berbunyi tepat pukul 05:00.Dengan mata yang
masih mengantuk dan badan yang enggan untuk meninggalkan ranjang tempat tidur
akhirnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul seutuhnya rara pun bergegas
meninggalkan tempat tidur dan langsung beranjak ke kamar mandi lalu bersiap-siap,sarapan dan langsung
berangkat kesekolah.
“Yap buku pelajaran udah lengkap,badan udah wangi,poni juga udah kece
tapi kok kayak ada yang kurang ya?” Tanya rara pada dirinya sendiri didepan
kaca.
“Raraaa!! Buruan turun,sarapan.udah ditungguin papa sama kakakmu ini loh”
Teriak mama dengan suara soprannya dari bawah.
“Iya ma otw turun nih”Jawab rara sambil menenteng tasnya dan lari
menuruni tangga untuk menuju ke meja makan yang formasinya sudah lengkap hanya
kurang rara.
“Kebiasan kan selalu telat “
“Duh mamaku yang paling cantik sedunia masak pagi-pagi udah ngomel-ngomel
sih nanti cantiknya hilang loh ma hehe”Rayu rara sambil memeluk mamanya yang
sedang sibuk mengolesi roti tawar.
“Udah ma marahin lagi aja si rara jangan terjebak dengan rayuan gombalnya
itu ma.”Kak dyo pun mulai memanas-manasin suasana.
“Tuh ma pa liat deh kak dyo udah mulai rusuh tuh.”Kata Rara sambil
memonyongkan bibirnya yang penuh dengan roti tawar di mulutnya dan matanya pun
mulai melotot kearah kak dyo.
“Udah-udah jangan mulai bertengkar.masih pagi juga.buruan habisin
sarapannya dyo,rara!”
“Siap papa” jawab rara bersemangat sambil hormat kepada papanya sedangkan
kak Dyo melanjutkan sisa nasi gorengnya yang tinggal sedikit.
Setelah selesai sarapan Rara pun langsung bergegas berangkat kesekolahnya
dengan dianter kakaknya kak dyo.Meskipun mereka berbeda sekolah tetapi kak dyo
selalu antar-jemput Rara.
“akhirnya sampai juga.hampir aja tadi kita nabrak orang kak. Kak dyo sih
sukanya ngebut kalau naik motor.kalau tadi orangnya beneran ke tabrak, kan kita
bakalan masuk penjara kak.terus kalau kita masuk penjara kita bakalan disiksa
dan blablabla...” cerocos rara tak henti henti
“udah ngomel-ngomelnya.kakakmu yang ganteng ini mau cabut dulu.bye”jawab
kak dyo singkat dan langsung menyalakan motornya dan dengan sekejap mata, kak
dyo pun langsung hilang dari pandangan rara.
“dasar dinasihatin bukannya langsung berubah tetep aja masih ngebut.ckck
kak dyo kak dyo” cerutus Rara sebel sembari jalan memasuki gerbang sekolah dan
berjalan menuju kekelasnya.
Di sela-sela perjalanan menuju kelas mata rara pun langsung tertuju pada
sesosok laki-laki tinggi,berkulit putih,berbehel,potongan rambut yang dibelah
pinggir rapi dan jaket jeans yang menutupi lengan baju sekolahnya.Dan sesosok
laki-laki tersebut pun mulai berjalan kearah Rara.
“Fokus ra fokus ra. Atur nafas loe ra.jangan
gugup ra.biasa aja ra”walaupun rara berusaha mengendalikan dirinya tapi Rarapun
tetap saja masih mati gaya dan kikuk seketika.detak jantungnya pun mulai tak
seirama lagi seperti biasanya.
Dan
akhirnya sesosok laki-laki tadi semakin mendekat dengan rara langkahnya pun
tinggal beberapa langkah lagi dengan
Rara
“Ya ampun
kak nino loe bener-bener gila. Ternyata dari deket loe bener-bener pecah,pecah
banget kecenya”Gumam Rara dalam hati sembari menatap Nino yang masih terus
berjalan kearahnya.
“Hei!”
teriak Nino sambil mengangkat tangannya dan menatap kearah Rara dengan senyuman
behelnya yang menawan semua wanita yang melihatnya dan tak terkecuali Rara.
“Demi
apa.kak nino nyapa gue barusan,dia kan gak kenal sama gue.gue masih dalam dunia
mimpi kali sekarang”Gumam Rara yang masih kaget tak percaya dan tangannya pun
mulai mencubit pipinya sendiri untuk memastikan kalau dia masih didunia mimpi
atau tidak.
“Aw aw
sakiiit”jerit Rara pelan
“Hei!”teriak
Nino kembali dengan suara yang lebih keras.
“Ra loe gak
mimpi. Kak nino nyapa loe lagi. Oke oke gue bakalan bales sapaannya.lambain
tangan,senyum 3 jari terus bilang hei kak nino.huh hah huh hah oke Im ready”
Gumam rara dalam hati dan Rarapun sudah ambil ancang-ancang untuk melepaskan
kata-kata yang sudah siap dilontarkan kepada Nino
“Hei ham
ilham. Bro gue dari tadi manggilin loe.kayaknya telinga loe mulai gak beres deh
bro”gurau Nino kepada temannya Ilham yang sedari tadi ada dibelakang
Rara.Rarapun hanya bisa terdiam melihat Nino yang berjalan berpapasan dengan
dirinya menuju kearah teman kelasnya nino si Ilham.Rarapun langsung beranjak
meninggalkan tempat itu dan langsung berjalan sambil menundukan kepalanya
karena malu.dengan sekejap mata Rarapun langsung lenyap dari pandangan Nino
“Hahaha
sorry nin gue gak denger gara-gara gue pake headseat nih bro.ada apaan
emangnya“jelas Ilham dan tiba tiba saja hening.tak ada tanggapan dari Nino
“cepet
banget”kicau Nino dengan mata yang masih memandangi kearah Rara yang dengan
perlahan menghilang dipandangannya
“Cepet
maksudnya apaan bro?gue kecepetan ngomongnya.biasanya gue juga ngomongnya kayak
gini”jelas Ilham yang salah tanggap
“Bukan.
udah yuk kita cabut kekelas”
***
“Duh mana
sih kak dyo lama banget.di bbm gak di read,di telfon gak diangkat.padahal kan
hari ini aku ada les piano?” cerocos rara di depan gerbang sekolah.mata rarapun
selalu memantau kanan dan kiri jalan untuk menunggu kedatangan kak dyo yang sudah
ditunggunya sejak 30 menit.
“ya ampun
ngaretnya kebangetan nih kak dyo 25 menit lagi kan aku udah harus les.”rara pun
sudah mulai panik dan dengan cepat rarapun langsung mengambil heandphonenya di
kantung saku sekolah.dan mulailah rara menekan tombol nomor dari heandphonenya
“tut tut
tut halo assalamualaikum mamaaa kak dyo
nih belum jemput-jemput aku, padahal aku udah nungguin 30 menitan loh ma.kan
hari ini rara ada les piano ma. Mama jemput aku ya?” lapor rara kepada mamanya
dengan muka kesal dan nada bicara yang memelas.rarapun juga mondar-mandir gak
jelas didepan gerbang sekolah saat telfonan dengan mamanya.
“aduh rara
sayang mama gak bisa jemput. Mama lagi arisan sekarang masa iya mama ninggalin
arisan nanti kalau pada curang gimana berabe kan. Kamu naik taksi aja ya
sayang”jelas mama rara
“ya udah ma
arisannya suruh ditunda dulu aja,bilang ke temen-temen arisan mama, kalau mama
mau jemput anaknya. uang rara juga tinggal 5 ribu ma,mana bisa buat…. bruuuk”
tiba-tiba rarapun terjatuh
“halo rara rara kamu kenapa sayang?haloo”tanya
mama rara dengan cemas dan khawatir
“ya ampun sorry
sorry” terdengar suara laki-laki yang sangat bersalah dari belakang tubuh rara
dan dengan segera laki-laki tadipun langsung meninggalkan sepedanya yang
telah melukai rara dan dia pun langsung
menolong rara yang tergeletak dibawah dengan kondisi lutut yang berdarah & tangan
yang lecet-lecet.
“loe pegang
bahu gue terus loe coba berdiri pelan-pelan.oke.gue mau bawa loe ke
uks.”rarapun hanya bisa mengangguk
ngangguk dengan ekspresi yang kaget,bingung dan senang karena laki laki yang
menabraknya adalah kak nino.cowok yang rara sukai sejak ia duduk dibangku kelas
1 sma sampai sekarang ia kelas 2
“aw aw aw
sakit banget”rintih rara kesakitan yang sedang mencoba untuk berdiri namun
gagal
“loe naik dipunggung gue sekarang” kata kak
nino sembari membungkuk kan badan pertanda siap untuk dinaikin rara.
“tapi
kak.duh gak usah deh nanti dilihatin anak-anak yg masih ada disekolah.malu tau
kak”tolak rara.tapi tanpa diduga rara kak nino pun langsung memegang tangan rara
dan melatakan tangan rara dua-duanya dibahu kak nino, lalu dengan perlahan-lahan rarapun sudah tergendong.
“ya ampun
kak nekat banget sih”
“udah diam
aja.kalau malu muka loe sembunyiin aja di punggung gue.”dan rarapun langsung
melakukan apa yang di katakan kak nino
“mampus
detak jantung gue udah mulai gak seirama lagi!” kata rara khawatir dalam hati.
Di
sepanjang perjalanan menuju uks merekapun menjadi pusat perhatian anak-anak
sekolah.tak berapa lama akhirnya merekapun sampai diuks dan kak nino pun langsung
mengobati lutut dan sikut rara.
“sorry ya
gue tadi nabrak loe. Soalnya gue pas mau lewat eh loenya mondar-mandir ngalangin
jalan padahal gue udah berusaha buat ngehindarin eh tapi malah gue nabrak loe. Sorry banget ya ra”jelas
laki-laki tersebut dengan bersalah sembari mengobati lutut rara
“hah loe ta
ta tau nama gue kak?” tanya rara terbata bata tidak percaya
“hahaha
pertanyaan loe aneh “ jawab kak nino tebahak-bahak
“aneh?”tanya
rara bingung
“I iya aneh
haha”jelas kak nino masih dengan tertawa
“kok bisa?”tanya
rara lagi dengan wajah yang semakin bingung
“loe adiknya
dyokan,dyo saputra mandira?”
“iya kok
kak nino tau kak dyo?”tanya rara lebih dari sekedar bingung
“ iya
soalnya gue kenal sama kakak loe dari komunitas sepeda fixie.ya dari situ kita
jadi kenal akrab.” jelas nino kepada rara
“wah
kampret nih kak dyo kok dia gak pernah cerita tentang kak nino sih.kalau tau
gitu ma setiap minggu gue mau sepedaan ikut kak dyo.ah super double bete sama
kak dyo”gumam rara dalam hati
“lagian
juga loe kan adik kelas gue masa iya gue gak tau loe ra. Rara maudy anjani
mandira anak kelas XI IPS 2.bener kan?”lanjut nino.Rarapun kaget kalau kak nino
yang dia anggap gak tau tentang dirinya
ternyata itu salah.
“I I iya
kak.bener kok.aku kirain kak nino gak tau aku hehe”
“I know you
so well ra.”jawab nino sambil tersenyum
“maksudnya
kak?”tanya rara bingung. Dan tiba-tiba suasanapun hening dan ninopun tak
menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh rara kepada dirinya. Dan akhirnya
rarapun pulang dengan diantar nino dengan menggunakan sepeda nino yang telah
membuat rara terluka.disepanjang jalan rarapun masih tidak percaya kalau dia
sekarang sedang berboncengan dengan kak nino. Ya seperti bunga tidur yang
berpindah di alam sadar.Tawa,senyum dan keceriaanlah yang mengiringi mereka
diperjalanan untuk menuju kerumah rara.Terlihat mereka sudah mulai satu irama.merekapun
akhirnya berhenti disebuah rumah berbentuk minimalis
“Thankyou
ya kak.udah mau nganterin gue”ucap rara dengan senyuman terbaiknya
“with mypleasure
ra”jawab nino sembari tersenyum dan mengambil sesuatu dari tasnya
“oh ya kak
aku boleh tanya gak?”tanya rara dengan nada bicara yang pelan
“ya tanya aja
ra”jawab nino yang masih mencari sesuatu dari dalam tasnya
“mmm mkasud
kak nino tadi yang bilang kalau kalau..”
“eh ra loe inget
ini gak?” tanya nino memotong pembicaraan rara dan menunjukkan gelang yang sudah
lusuh berinisial RI dari dalam tasnya tadi.Rarapun terkejut ketika melihat
gelang yang ditunjukan oleh nino.tiba-tiba rarapun mengeluarkan gelang yang serupa
dari dalam tasnya juga.Ninopun juga tak kalah terkejut dari rara.
“gue kirain
loe udah lupa ra”kata nino berkaca-kaca
“loe ilham.
Ilham anggara pandika sujiwo?”tanya rara bingung dan ninopun hanya mengangukan
kepala.
“ta tapi
kan nama loe Nino Aditama?teruskan ilham sekarang ada di Makasar ”tanya Rara
semakin bingung dan penasaran
“Iya ra gue
ganti nama soalnya gue sakit-sakitan dan gue udah pindah dari makasar sejak 3
tahun yang lalu.terus gue nyari rumah loe ketika gue nyampe Jakarta.eh tapi pas gue datang kerumah loe eh loenya udah
pindah.terus gue udah nyari-nyari info tentang loe eh gak dapet.terus pas gue
gabung sama komunitas sepeda fixie gue ketemu kakak loe ya dari situ kita
ngobrol-ngobrol dan dari situ juga gue tau info tentang kamu.dan gue juga kaget
pas angkatan loe masuk sma 17 gue lihat
loe pake gelang yang gue kasih ke loe.sebenernya gue mau bilang ke loe tentang
gue tapi gue berfikir gue gak usah bilang ke loe gue pengen loe sadar dengan
sendirinya”jelas nino panjang lebar kepada rara dan rarapun senang kaget tak
percaya jika cinta monyet nya yang sejak kelas 1 sd sekarang kembali
dihadapannya.Dan rarapun dengan spontan memeluk nino dengan erat tanpa
memperdulikan lukanya yang masih sakit.
“gue udah duga
loe bakalan kembali ham.gue kangen banget sama loe ham.”kata rara menangis
senang dan masih memeluk nino atau ilham cinta monyetnya dengan erat
“pas
pertama kali gue lihat loe, gue juga ngerasa kalau kita tuh udah deket banget. Gue
juga suka loe ham dari pertama kali gue masuk sekolah gue udah suka sama loe”
jelas rara yang semakin menjadi-jadi menangisnya dan semakin erat memeluk
nino/ilham
“iya ra gue
udah tau kok.kan gue tadi udah bilang I know you so well”jawab nino sembari menghapus
air mata rara.
Sejak saat
itu Rara dan nino resmi melanjutkan cinta monyet mereka.
Rarapun
sekarang juga ikut gabung komunitas fixie walaupun dari awal rara gak suka
sepedaan tapi lama kelamaan dia pun mulai meyukainya bahkan rara sekarang berangkat kesekolah naik sepeda
bersama nino.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar