Jumat, 06 Desember 2013

cerpen



Nama : Rini Septika
Kelas  : XII IPS/26
                                                            I KNOW YOU SO WELL
            Sebagai pelajar bangun setiap pagi itu keharusan dan rutinitas yang harus dilakukan jika tidak ingin kekunci didepan gerbang,keliling lapangan sekolah 5 kali dan bakalan dilihatin dan diketawain sama kakak kelas. Untuk mencegah semua kejadian buruk itu jurus pamungkasnya ya sikecil ini berbentuk segi empat,berwarna pink,dan selalu ada disamping tempat tidur rara. Yap this is it Jam waker kesayangan rara yang selalu siap membangunkan.
Kring kring alarm jam pun berbunyi tepat pukul 05:00.Dengan mata yang masih mengantuk dan badan yang enggan untuk meninggalkan ranjang tempat tidur akhirnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul seutuhnya rara pun bergegas meninggalkan tempat tidur dan langsung beranjak ke kamar mandi  lalu bersiap-siap,sarapan dan langsung berangkat kesekolah.
“Yap buku pelajaran udah lengkap,badan udah wangi,poni juga udah kece tapi kok kayak ada yang kurang ya?” Tanya rara pada dirinya sendiri didepan kaca.
“Raraaa!! Buruan turun,sarapan.udah ditungguin papa sama kakakmu ini loh” Teriak mama dengan suara soprannya dari bawah.
“Iya ma otw turun nih”Jawab rara sambil menenteng tasnya dan lari menuruni tangga untuk menuju ke meja makan yang formasinya sudah lengkap hanya kurang rara.
“Kebiasan kan selalu telat “
“Duh mamaku yang paling cantik sedunia masak pagi-pagi udah ngomel-ngomel sih nanti cantiknya hilang loh ma hehe”Rayu rara sambil memeluk mamanya yang sedang sibuk mengolesi roti tawar.
“Udah ma marahin lagi aja si rara jangan terjebak dengan rayuan gombalnya itu ma.”Kak dyo pun mulai memanas-manasin suasana.
“Tuh ma pa liat deh kak dyo udah mulai rusuh tuh.”Kata Rara sambil memonyongkan bibirnya yang penuh dengan roti tawar di mulutnya dan matanya pun mulai melotot kearah kak dyo.
“Udah-udah jangan mulai bertengkar.masih pagi juga.buruan habisin sarapannya dyo,rara!”
“Siap papa” jawab rara bersemangat sambil hormat kepada papanya sedangkan kak Dyo melanjutkan sisa nasi gorengnya yang tinggal sedikit.
Setelah selesai sarapan Rara pun langsung bergegas berangkat kesekolahnya dengan dianter kakaknya kak dyo.Meskipun mereka berbeda sekolah tetapi kak dyo selalu antar-jemput Rara.
“akhirnya sampai juga.hampir aja tadi kita nabrak orang kak. Kak dyo sih sukanya ngebut kalau naik motor.kalau tadi orangnya beneran ke tabrak, kan kita bakalan masuk penjara kak.terus kalau kita masuk penjara kita bakalan disiksa dan blablabla...” cerocos rara tak henti henti
“udah ngomel-ngomelnya.kakakmu yang ganteng ini mau cabut dulu.bye”jawab kak dyo singkat dan langsung menyalakan motornya dan dengan sekejap mata, kak dyo pun langsung hilang dari pandangan rara.
“dasar dinasihatin bukannya langsung berubah tetep aja masih ngebut.ckck kak dyo kak dyo” cerutus Rara sebel sembari jalan memasuki gerbang sekolah dan berjalan menuju kekelasnya.
Di sela-sela perjalanan menuju kelas mata rara pun langsung tertuju pada sesosok laki-laki tinggi,berkulit putih,berbehel,potongan rambut yang dibelah pinggir rapi dan jaket jeans yang menutupi lengan baju sekolahnya.Dan sesosok laki-laki tersebut pun mulai berjalan kearah Rara. 
 “Fokus ra fokus ra. Atur nafas loe ra.jangan gugup ra.biasa aja ra”walaupun rara berusaha mengendalikan dirinya tapi Rarapun tetap saja masih mati gaya dan kikuk seketika.detak jantungnya pun mulai tak seirama lagi seperti biasanya.
Dan akhirnya sesosok laki-laki tadi semakin mendekat dengan rara langkahnya pun tinggal beberapa  langkah lagi dengan Rara
“Ya ampun kak nino loe bener-bener gila. Ternyata dari deket loe bener-bener pecah,pecah banget kecenya”Gumam Rara dalam hati sembari menatap Nino yang masih terus berjalan kearahnya.
“Hei!” teriak Nino sambil mengangkat tangannya dan menatap kearah Rara dengan senyuman behelnya yang menawan semua wanita yang melihatnya dan tak terkecuali Rara.
“Demi apa.kak nino nyapa gue barusan,dia kan gak kenal sama gue.gue masih dalam dunia mimpi kali sekarang”Gumam Rara yang masih kaget tak percaya dan tangannya pun mulai mencubit pipinya sendiri untuk memastikan kalau dia masih didunia mimpi atau tidak.
“Aw aw sakiiit”jerit Rara pelan
“Hei!”teriak Nino kembali dengan suara yang lebih keras.
“Ra loe gak mimpi. Kak nino nyapa loe lagi. Oke oke gue bakalan bales sapaannya.lambain tangan,senyum 3 jari terus bilang hei kak nino.huh hah huh hah oke Im ready” Gumam rara dalam hati dan Rarapun sudah ambil ancang-ancang untuk melepaskan kata-kata yang sudah siap dilontarkan kepada Nino
“Hei ham ilham. Bro gue dari tadi manggilin loe.kayaknya telinga loe mulai gak beres deh bro”gurau Nino kepada temannya Ilham yang sedari tadi ada dibelakang Rara.Rarapun hanya bisa terdiam melihat Nino yang berjalan berpapasan dengan dirinya menuju kearah teman kelasnya nino si Ilham.Rarapun langsung beranjak meninggalkan tempat itu dan langsung berjalan sambil menundukan kepalanya karena malu.dengan sekejap mata Rarapun langsung lenyap dari pandangan Nino
“Hahaha sorry nin gue gak denger gara-gara gue pake headseat nih bro.ada apaan emangnya“jelas Ilham dan tiba tiba saja hening.tak ada tanggapan dari Nino
“cepet banget”kicau Nino dengan mata yang masih memandangi kearah Rara yang dengan perlahan menghilang dipandangannya
“Cepet maksudnya apaan bro?gue kecepetan ngomongnya.biasanya gue juga ngomongnya kayak gini”jelas Ilham yang salah tanggap
“Bukan. udah yuk kita cabut kekelas”
***
“Duh mana sih kak dyo lama banget.di bbm gak di read,di telfon gak diangkat.padahal kan hari ini aku ada les piano?” cerocos rara di depan gerbang sekolah.mata rarapun selalu memantau kanan dan kiri jalan untuk  menunggu kedatangan kak dyo yang sudah ditunggunya sejak 30 menit.
“ya ampun ngaretnya kebangetan nih kak dyo 25 menit lagi kan aku udah harus les.”rara pun sudah mulai panik dan dengan cepat rarapun langsung mengambil heandphonenya di kantung saku sekolah.dan mulailah rara menekan tombol nomor dari heandphonenya
“tut tut tut  halo assalamualaikum mamaaa kak dyo nih belum jemput-jemput aku, padahal aku udah nungguin 30 menitan loh ma.kan hari ini rara ada les piano ma. Mama jemput aku ya?” lapor rara kepada mamanya dengan muka kesal dan nada bicara yang memelas.rarapun juga mondar-mandir gak jelas didepan gerbang sekolah saat telfonan dengan mamanya.
“aduh rara sayang mama gak bisa jemput. Mama lagi arisan sekarang masa iya mama ninggalin arisan nanti kalau pada curang gimana berabe kan. Kamu naik taksi aja ya sayang”jelas mama rara
“ya udah ma arisannya suruh ditunda dulu aja,bilang ke temen-temen arisan mama, kalau mama mau jemput anaknya. uang rara juga tinggal 5 ribu ma,mana bisa buat…. bruuuk” tiba-tiba rarapun terjatuh
 “halo rara rara kamu kenapa sayang?haloo”tanya mama rara dengan cemas dan khawatir
“ya ampun sorry sorry” terdengar suara laki-laki yang sangat bersalah dari belakang tubuh rara dan dengan segera laki-laki tadipun langsung meninggalkan sepedanya yang telah  melukai rara dan dia pun langsung menolong rara yang tergeletak dibawah dengan kondisi lutut yang berdarah & tangan yang lecet-lecet.
“loe pegang bahu gue terus loe coba berdiri pelan-pelan.oke.gue mau bawa loe ke uks.”rarapun  hanya bisa mengangguk ngangguk dengan ekspresi yang kaget,bingung dan senang karena laki laki yang menabraknya adalah kak nino.cowok yang rara sukai sejak ia duduk dibangku kelas 1 sma sampai sekarang ia kelas 2
“aw aw aw sakit banget”rintih rara kesakitan yang sedang mencoba untuk berdiri namun gagal
 “loe naik dipunggung gue sekarang” kata kak nino sembari membungkuk kan badan pertanda siap untuk dinaikin rara.
“tapi kak.duh gak usah deh nanti dilihatin anak-anak yg masih ada disekolah.malu tau kak”tolak rara.tapi tanpa diduga rara kak nino pun langsung memegang tangan rara dan melatakan tangan rara dua-duanya dibahu kak nino, lalu dengan  perlahan-lahan rarapun sudah tergendong.
“ya ampun kak nekat banget sih”
“udah diam aja.kalau malu muka loe sembunyiin aja di punggung gue.”dan rarapun langsung melakukan apa yang di katakan kak nino
“mampus detak jantung gue udah mulai gak seirama lagi!” kata rara khawatir dalam hati.
Di sepanjang perjalanan menuju uks merekapun menjadi pusat perhatian anak-anak sekolah.tak berapa lama akhirnya merekapun sampai diuks dan kak nino pun langsung mengobati lutut dan sikut rara.
“sorry ya gue tadi nabrak loe. Soalnya gue pas mau lewat eh loenya mondar-mandir ngalangin jalan padahal gue udah berusaha buat ngehindarin eh tapi  malah gue nabrak loe. Sorry banget ya ra”jelas laki-laki tersebut dengan bersalah sembari mengobati lutut rara
“hah loe ta ta tau nama gue kak?” tanya rara terbata bata tidak percaya
“hahaha pertanyaan loe aneh “ jawab kak nino tebahak-bahak
“aneh?”tanya rara bingung
“I iya aneh haha”jelas kak nino masih dengan tertawa
“kok bisa?”tanya rara lagi dengan wajah yang semakin bingung
“loe adiknya dyokan,dyo saputra mandira?”
“iya kok kak nino tau kak dyo?”tanya rara lebih dari sekedar bingung
“ iya soalnya gue kenal sama kakak loe dari komunitas sepeda fixie.ya dari situ kita jadi kenal akrab.” jelas nino kepada rara
“wah kampret nih kak dyo kok dia gak pernah cerita tentang kak nino sih.kalau tau gitu ma setiap minggu gue mau sepedaan ikut kak dyo.ah super double bete sama kak dyo”gumam rara dalam hati
“lagian juga loe kan adik kelas gue masa iya gue gak tau loe ra. Rara maudy anjani mandira anak kelas XI IPS 2.bener kan?”lanjut nino.Rarapun kaget kalau kak nino yang dia anggap gak tau  tentang dirinya ternyata itu salah.
“I I iya kak.bener kok.aku kirain kak nino gak tau aku hehe”
“I know you so well ra.”jawab nino sambil tersenyum
“maksudnya kak?”tanya rara bingung. Dan tiba-tiba suasanapun hening dan ninopun tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh rara kepada dirinya. Dan akhirnya rarapun pulang dengan diantar nino dengan menggunakan sepeda nino yang telah membuat rara terluka.disepanjang jalan rarapun masih tidak percaya kalau dia sekarang sedang berboncengan dengan kak nino. Ya seperti bunga tidur yang berpindah di alam sadar.Tawa,senyum dan keceriaanlah yang mengiringi mereka diperjalanan untuk menuju kerumah rara.Terlihat mereka sudah mulai satu irama.merekapun akhirnya berhenti disebuah rumah berbentuk minimalis
“Thankyou ya kak.udah mau nganterin gue”ucap rara dengan senyuman terbaiknya
“with mypleasure ra”jawab nino sembari tersenyum dan mengambil sesuatu dari tasnya
“oh ya kak aku boleh tanya gak?”tanya rara dengan nada bicara yang pelan
“ya tanya aja ra”jawab nino yang masih mencari sesuatu dari dalam tasnya
“mmm mkasud kak nino tadi yang bilang kalau kalau..”
“eh ra loe inget ini gak?” tanya nino memotong pembicaraan rara dan menunjukkan gelang yang sudah lusuh berinisial RI dari dalam tasnya tadi.Rarapun terkejut ketika melihat gelang yang ditunjukan oleh nino.tiba-tiba rarapun mengeluarkan gelang yang serupa dari dalam tasnya juga.Ninopun juga tak kalah terkejut dari rara.
“gue kirain loe udah lupa ra”kata nino berkaca-kaca
“loe ilham. Ilham anggara pandika sujiwo?”tanya rara bingung dan ninopun hanya mengangukan kepala.
“ta tapi kan nama loe Nino Aditama?teruskan ilham sekarang ada di Makasar ”tanya Rara semakin bingung dan penasaran
“Iya ra gue ganti nama soalnya gue sakit-sakitan dan gue udah pindah dari makasar sejak 3 tahun yang lalu.terus gue nyari rumah loe ketika gue nyampe Jakarta.eh  tapi pas gue datang kerumah loe eh loenya udah pindah.terus gue udah nyari-nyari info tentang loe eh gak dapet.terus pas gue gabung sama komunitas sepeda fixie gue ketemu kakak loe ya dari situ kita ngobrol-ngobrol dan dari situ juga gue tau info tentang kamu.dan gue juga kaget pas angkatan loe masuk  sma 17 gue lihat loe pake gelang yang gue kasih ke loe.sebenernya gue mau bilang ke loe tentang gue tapi gue berfikir gue gak usah bilang ke loe gue pengen loe sadar dengan sendirinya”jelas nino panjang lebar kepada rara dan rarapun senang kaget tak percaya jika cinta monyet nya yang sejak kelas 1 sd sekarang kembali dihadapannya.Dan rarapun dengan spontan memeluk nino dengan erat tanpa memperdulikan lukanya yang masih sakit.
“gue udah duga loe bakalan kembali ham.gue kangen banget sama loe ham.”kata rara menangis senang dan masih memeluk nino atau ilham cinta monyetnya dengan erat
“pas pertama kali gue lihat loe, gue juga ngerasa kalau kita tuh udah deket banget. Gue juga suka loe ham dari pertama kali gue masuk sekolah gue udah suka sama loe” jelas rara yang semakin menjadi-jadi menangisnya dan semakin erat memeluk nino/ilham
“iya ra gue udah tau kok.kan gue tadi udah bilang I know you so well”jawab nino sembari menghapus air mata rara.
Sejak saat itu Rara dan nino resmi melanjutkan cinta monyet mereka.
Rarapun sekarang juga ikut gabung komunitas fixie walaupun dari awal rara gak suka sepedaan tapi lama kelamaan dia pun mulai meyukainya bahkan rara  sekarang berangkat kesekolah naik sepeda bersama nino.

The End




Tidak ada komentar:

Posting Komentar